Sore teman semua. Kemarin tawaran menarik datang dari asik yang minta tukar pakai motor. Adik pengen pakai cbr150r saya dan saya dapat new honda beat fi gress yang masih jalan 5km hehehe. Karena berhubung kemarin kerjaan padat jadi hari ini baru terlaksana. Oke kita mulai ya teman.
Kali ini saya bahas mengenai penyimpangan dari speedometer yang saya bandingkan dengan aplikasi speedview android. Saya start dimulai dari odometer menunjukkan angka 19,0 km dan speedometer menunjukkan 0 km/jam.
Lalu saya mulai menghidupkan speedview yang data sebelumnya sudah saya reset sehingga odometer menunjukkan 0 km dan speedometer menunjukkan 0 km/jam.
Lalu saya mulai menjalankan motor melalui jalan-jalan utama kota denpasar hingga ke daerah sanur. Kenapa hingga ke sanur? Karena di daerah sanur dilintasi oleh jalan bypass yang lebar dan lumayan sepi pada pagi hari. Saya tes kali ini langsung menggunakan kecepatan tertinggi. Kenapa? Kalau di kecepatan rendah, penyimpangan tidak akan besar. Hal ini pernah saya buktikan saat mengetes cbr150r saya dahulu. Kecepatan saya tahan maksimum di 90 km/jam. Kenapa juga saya tahan di 90 km/jam? Hmmm kalau ini karena fajtor eksternal yakni bobot saya yang mencapai 86 kg. Kasian motornya. Masih ting ting soalnya hahaha
Dan hasilnya adalah sebagai berikut. Penampakan di motor Odometer awal 19,0 km Odometer akhir 44,4 km Total perjalanan 25,4 km Penampakan di speedview android Odometer awal 0 km Odometer akhir 25,39 km Total perjalanan 25,39 dibulatkan 25,4 km Speedometer di motor tertinggi 90 km/jam Speedometer tertinggi di speedview android 81 km/jam Jadi ada selisih sebesar 9 km/jam Kesimpulan: Untuk odometer honda beat fi hampir tidak terjadi penyimpangan antara odometer yang ada di motor dan speedview android. Dan untuk speedometernya, terjadi penyimpangan sebesar 9 km/jam atau sekitar 10%. Not bad untuk sebuah motor matic.
Kali ini saya bahas mengenai penyimpangan dari speedometer yang saya bandingkan dengan aplikasi speedview android. Saya start dimulai dari odometer menunjukkan angka 19,0 km dan speedometer menunjukkan 0 km/jam.
Lalu saya mulai menghidupkan speedview yang data sebelumnya sudah saya reset sehingga odometer menunjukkan 0 km dan speedometer menunjukkan 0 km/jam.
Lalu saya mulai menjalankan motor melalui jalan-jalan utama kota denpasar hingga ke daerah sanur. Kenapa hingga ke sanur? Karena di daerah sanur dilintasi oleh jalan bypass yang lebar dan lumayan sepi pada pagi hari. Saya tes kali ini langsung menggunakan kecepatan tertinggi. Kenapa? Kalau di kecepatan rendah, penyimpangan tidak akan besar. Hal ini pernah saya buktikan saat mengetes cbr150r saya dahulu. Kecepatan saya tahan maksimum di 90 km/jam. Kenapa juga saya tahan di 90 km/jam? Hmmm kalau ini karena fajtor eksternal yakni bobot saya yang mencapai 86 kg. Kasian motornya. Masih ting ting soalnya hahaha
Dan hasilnya adalah sebagai berikut. Penampakan di motor Odometer awal 19,0 km Odometer akhir 44,4 km Total perjalanan 25,4 km Penampakan di speedview android Odometer awal 0 km Odometer akhir 25,39 km Total perjalanan 25,39 dibulatkan 25,4 km Speedometer di motor tertinggi 90 km/jam Speedometer tertinggi di speedview android 81 km/jam Jadi ada selisih sebesar 9 km/jam Kesimpulan: Untuk odometer honda beat fi hampir tidak terjadi penyimpangan antara odometer yang ada di motor dan speedview android. Dan untuk speedometernya, terjadi penyimpangan sebesar 9 km/jam atau sekitar 10%. Not bad untuk sebuah motor matic.
aku kapan y :D
BalasHapusklo medan-nya berbukit-bukit mungkin berpengaruh pada GPS nya. coba dites di jalan rata mungkin hasil akan berbeda lagi. tapi overall cukup bagus untuk motor sekelas matic.
BalasHapuskeren pake GPS :mrgreen:
BalasHapushttp://irza4627.wordpress.com/2012/12/13/new-vixion-vs-cb150r/
Gak kagok bro bawa matic?
BalasHapusEngga mas. Dah biasa. Soalnya klo kantong dah mulai berasa berat beliin pertamax utk cbr nya, mesti tuker bawa vartech125. Walopun sama2 pertamax, tp vartech125 msh tergolong irit hehehe
BalasHapusGps nya di handphone kok mas :) kasian hpnya cm dibuat tlp n sms aja. Jd saya donlodin aplikasi yg berguna kayak speedview ini. Tentunya selaen game ya mas utk ngisi waktu lowong hehehe
BalasHapusNah pemikiran mas sempat saya pikirkan juga utk tes naek ke gunung atau minimal jalannya ga lempeng2 aja. Masalahnya cuma satu. Motor ini belum ada surat2nya. Jd belum brani pake jauh-jauh. Utk teman2, jangan ditiru ya..
BalasHapusDitunggu aja fan. Ntar pasti ada teman yang pake. Lalu coba deh :)
BalasHapusikut nyoba ngetes donk
BalasHapushttp://beejarwadi.wordpress.com/2012/12/14/honda-cb150r-warna-merah-paling-di-minati-2/
bolehh.. tp mesti ke dps dl mas hehehe :)
BalasHapusklo ngetestna di jalan berbukit pasti beda terutama di odometer karena GPS hanya mencatat garis pada bidang datar. kecuali klo data itu di konversi ke GIS mungkin bisa
BalasHapuswahh baru tau saya mas.. makasi infonya. nanti saya coba deh.
BalasHapusbedanya lumayan,Pak Surya..,Tapi kalau cuma buat kendaraan harian kan nggak terlalu ngefek,to..??? yang penting nyaman dan aman...
BalasHapushttp://bakulkangkungjpr1.wordpress.com/2012/12/14/adakah-yang-bisa-membantu-saya-berhenti-merokok/
Betul banget pak de :)
BalasHapusPosting Komentar