Dan lagi-lagi terinspirasi tulisan mas arantan tentang big scooter, otak saya jadi berpikir juga. Ini hanyalah opini pribadi saya tentang big scoot.
Secara model big scoot memang mantab dan gagah. Jauh dari kesan feminim yang biasanya ditonjolkan oleh mini scoot alias motor matic dengan kubikasi kecil. Dari penampakannya juga sudah terlihat kalau kenyamanan sudah pasti bisa diperoleh bila riding dengan big scoot ini.
Lalu apakah kalau masuk ke indonesia motor ini laku? Menurut saya laku. Cuma kurang tahu bakal seberapa besar yang diserap pasar. Big scoot yang jepang dan eropa mulai dari 250cc harganya dipastikan bermain di atas 100 jutaan. Kalau mau yang pahe bisa lirik produksi taiwan yang masih lebih terjangkau.
Tapi apakah bisa big scoot yang harganya sangat mahal tersebut dibuat lebih terjangkau? Saya rasa bisa. Yang membuat motor-motor ini mahal karena full CBU dari luar ASEAN. Kalau ada yang memproduksi di lingkup asia tenggara dijamin harga bakal lebih ramah.
Tentu masih ingat kan kasus ninja 250 diawal-awal kemunculannya. Dimana saat itu 250 masih dianggap mimpi. Bahkan ada pabrikan yang mengatakan 250 tidak cocok untuk Indonesia. Tapi buktinya KMI berhasil mendatangkan ninja 250 dr negara tetangga dan berhasil menjebol pasar dan menjadikan ninja 250 market leader di kelas 250 dan simbol motor kencang.
Lalu hantaman selanjutnya di kelas 650cc. Er6 dan ninja 650 mendapat sambutan yang sangat bagus.
Big scoot mungkin bisa mencontoh dari ninja 250 dan duo er6 tersebut. Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang mau menjadi first mover?
Secara model big scoot memang mantab dan gagah. Jauh dari kesan feminim yang biasanya ditonjolkan oleh mini scoot alias motor matic dengan kubikasi kecil. Dari penampakannya juga sudah terlihat kalau kenyamanan sudah pasti bisa diperoleh bila riding dengan big scoot ini.
Lalu apakah kalau masuk ke indonesia motor ini laku? Menurut saya laku. Cuma kurang tahu bakal seberapa besar yang diserap pasar. Big scoot yang jepang dan eropa mulai dari 250cc harganya dipastikan bermain di atas 100 jutaan. Kalau mau yang pahe bisa lirik produksi taiwan yang masih lebih terjangkau.
Tapi apakah bisa big scoot yang harganya sangat mahal tersebut dibuat lebih terjangkau? Saya rasa bisa. Yang membuat motor-motor ini mahal karena full CBU dari luar ASEAN. Kalau ada yang memproduksi di lingkup asia tenggara dijamin harga bakal lebih ramah.
Tentu masih ingat kan kasus ninja 250 diawal-awal kemunculannya. Dimana saat itu 250 masih dianggap mimpi. Bahkan ada pabrikan yang mengatakan 250 tidak cocok untuk Indonesia. Tapi buktinya KMI berhasil mendatangkan ninja 250 dr negara tetangga dan berhasil menjebol pasar dan menjadikan ninja 250 market leader di kelas 250 dan simbol motor kencang.
Lalu hantaman selanjutnya di kelas 650cc. Er6 dan ninja 650 mendapat sambutan yang sangat bagus.
Big scoot mungkin bisa mencontoh dari ninja 250 dan duo er6 tersebut. Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang mau menjadi first mover?
Pada saatnya nanti big scooter akan jadi motor 'biasa' sejamak Ninja-250, asal harganya main nggak jauh-jauh dari Ninja-250.. Bukan apa-apa, orang tentu akan ngebandingin harga 'motor-gede' yang udah populer dulu untuk memperkiraan harga wajarnya
BalasHapusDitunggu aja pasti akan datang harinya ATPM indonesia jualan motor ginian.jadi produk flagship segmen super premium
BalasHapusSYM udah mulai dengan Joymax 250cc, nah tinggal tunggu AHM berani gak masukin Forza 300cc terus Yamaha masukin T-Max atau X-Max atau Majesty dulu deh yg 155S....Suzuki coba suruh rakit Skywave 250cc dan 400cc di sini....dan PIaggio suruh CKD MP3 dan X10 di Vietnam juga baru deh pasar skutik mid-maxi rame....cuma satu masalahnya...tetep aja gak boleh masuk jalan tol....padahal pake PCX aja di jalan tol udah enak apalagi boleh pake Skywave 250cc......(ngimpi aja dulu)...
BalasHapusKlo di bali gosipnya jalan tol boleh dimasukin motor mas. Cm ga tau deh bener ato ga. kita tunggu juni apakah bener ato ga isu tsb
BalasHapusPosting Komentar