Presiden RI menolak renovasi sirkuit Sentul untuk MotoGP Indonesia

Pemerintah kembali menolak usulan revisi masterplan, kesiapan kontrak dan surat pernyataan yang dibuat oleh pihak Sentul. Penolakan ini bersifat administratif dimana pemerintah ingin revisi tersebut dibuat dengan berbahasa inggris seperti layaknya format Asian Games.





Masalah penyelenggaraan MotoGP Indonesia tahun 2017 inipun semakin melebar. Sedangkan kontrak kerjasama dengan Dorna Sport sudah harus ditanda tangani paling lambat 30 januari 2016 yang artinya tinggal 4 hari dari sekarang.

Soal renovasi yang rencananya akan menggunakan dana dari pemerintah Indonesia, sulit mencari model bisnis yang diupayakan. Simulasi dari beberapa sudut sulit dilakukan karena berpotensi melanggar peraturan. Terkait infrastruktur semisal perluasan akses tol akan sulit dilakukan karena secara tidak langsung terkait dengan APBN.

Alhasil kalau Sentul masih ingin melaksanakan MotoGP di sirkuit mereka, harus bisa mendapatkan dana dari pihak swasta. Biaya yang dibutuhkan oleh Sentul sekitar 165 Milyar untuk merenovasi sirkuit yang pernah menyelenggarakan balap GP 500, GP 250 dan GP 125 di tahun 1990an. Pihak Sentul meminta Keppres untuk segera diterbitkan dahulu agar ada payung hukumnya.

Semua stakeholder harus segera bergerak cepat agar peluang menyelenggarakan balapan motor prototype ini tetap bisa diselenggarakan di Indonesia. Sebab Finlandia dengan sirkuit KymiRing nya sudah mulai direnovasi dan selesai di tahun depan. Selain Finlandia, Thailand malahan sudah lebih siap dengan sirkuit Buriram nya. So bagaimana dengan Sentul??

Baca juga artikel saya disini:

• Opini: Yamaha Indonesia lebih memilih Rossi karena…


• Efek publikasi yamaha xabre berkurang karena massa tidak dilibatkan


• Ford Motor Indonesia kolaps..


• Hal yang tertinggal dari kunjungan rossi di bali


• Yamaha buka online indent untuk yamaha xabre 150


• Presiden RI menolak renovasi Sirkuit Sentul untuk MotoGP Indonesia