viva.co.id |
Ini adalah rangka ESAF (enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) yang belakangan ini banyak diperbincangkan di kalangan roda dua karena ada beberapa kasus rangka ESAF milik Honda ini patah. Kenapa kira-kira hal ini terjadi? Berikut analisa sederhana saya.
motorexpertz.com |
Rangka ESAF ini digunakan pada beberapa lineup Honda seperti Honda Genio, Honda Beat, Honda Scoopy dan Honda Vario 160. Namun masalahpun terjadi. Beberapa rangka yang diusung oleh Honda inipun patah. Karatpun dituding menjadi penyebab utama rangka patah ini. Dari berkarat lalu rangka keropos dan akhirnya patah. Sangat masuk akal sekali jika seperti itu rangkaian kejadiannya.
Mari kita coba runut dari awal bagaimana motor ini dibuat. Semua part yang melekat pada motor pabrikan berlogo sayap ini dibuat oleh banyak vendor. Semua part ini haruslah melalui quality control yang ditetapkan oleh AHM selaku pemegang merek motor Honda di tanah air. Nah setelah lulus quality control, part tersebut akan disimpan disebuah tempat (sebut saja gudang) dan part tersebut akan keluar dari gudang saat motor akan dirakit. Setelah motor dirakit, motor tersebut akan kembali di cek quality control nya oleh AHM dan jika lolos cek, motor tersbut baru boleh keluar dari pabrik perakitan.
Setelah keluar dari pabrik, motor bisa langsung dikirim atau bisa juga dikirim kembali ke tempat penampungan (sebut saja gudang) motor yang sudah selesai dirakit untuk menunggu dikirim ke delaer-dealer seluruh Indonesia.
Lalu kira-kira dimana letak maslaahnya? Karena saya ga pernah lihat secara langsung gudang penampungan motor Honda, maka menurut saya disinilah letak salah satu penyebab rangka tersebut bermasalah. Bisa jadi letak gudangnya, bisa jadi suhu gudang yang lembab, dll.
Selain gudangnya, bisa jadi juga masalah muncul saat proses pengiriman kena hujan, cuaca lembab, dll. Nah saat sampai di kota yang dimaksud, motor tentu saja tidak langsung dikirim ke dealer. Namun akan masuk gudang lagi untuk nantinya dibagi-bagi ke dealer yang memesan atau mendapat jatah motor tersebut. Nah sampe disini, bisa jadi masalah juga mucul sama seerti saat masuk gudang pertama kali. Makin ga laku tipe motor tersebut, maka akan lama motor tersebut menghuni gudang.
Tapi jika motor dibeli konsumen masak ga dicek? tentu di cek. Namanya Pre Delivery Inspection alias PDI. Namun PDI nya sampai buka bodi dan cek rangka. Hanya memastikan part motor berfungsi normal. Contohnya cek headlamp nya nyala atau ga, Sein nyala atau ga, dsb.
So begitulah bayangan saya perjalan sebuah motor dari masih terurai berupa part hingga terkirim ke konsumen. Jadi sependapat ga dengan saya? Kalau ga tulis di kolom komentar ya..
otosia.com |
إرسال تعليق